carousel

SELAMAT DATANG DI PONPES PUTRI SALAFIYAH AL - KHODIJAH

10/01/12

Abdul Wahab, Tukang Parkir Tua di Jakarta
Abdul Wahab
Jakarta, Al – Khodijah -  Abdul Wahab, namanya. Kulitnya gelap dan keriput. Matahari dan knalpot kendaraan Jakarta menjadi teman setianya. Bunyi sempritnya memang sudah tak sekuat dulu lagi, tapi Abdul Wahab, di usianya yang ke 70, masih setia dengan pekerjaannya sebagai juru parkir. Melihat usianya yang sudah renta, boleh jadi dia merupakan juru parkir paling tua di Jakarta.
Di usia yang senja itu, tiap pagi, dia rutin berangkat ke tempat kerjanya, yakni lokasi dekat Masjid Jami’. Bermodal sempritan dan baju seragam berwarna biru muda, dia memarkir kendaraan yang ada di sana. Dia baru pulang ketika matahari sudah benar-benar tenggelam. “Setelah itu, giliran teman yang lain,” katanya.
Sudah 55 tahun Abdul Wahab menjalani pekerjaannya itu. Ketika itu, pada 1956, pria yang hanya lulusan sekolah dasar ini mulai meniup peluitnya. Lokasinya tak berpindah: di ruas jalan Gajah Mada. “Sejak umur 15 tahun sampai sekarang, saya cari makan ya dari juru parkir,” katanya.
Wahab tidak membual. Dia pun menunjukkan tanda pengenal juru parkir DKI Jakarta dan koleksi karcis parkir yang setengah robek dari tahun 1956. “Saya jadi juru parkir dari tiket parkir masih 20 perak sampai sekarang,” katanya.
Di saat Jalan Gajah Mada dipenuhi dengan mobil-mobil licin dan baru, pendapatan Wahab tetap saja cekak. Sehari hari, katanya, dia wajib menyetor Rp 60 ribu ke UPT Perparkiran Jakarta. “Sisanya buat menghidupi keluarga saya. Kadang Rp 40 ribu, kadang Rp 50 ribu, ya sedapatnya saja. Rezeki datangnya dari Allah.” Meskipun tak lagi muda, semangatnya tak kalah dengan juru parkir lain, katanya. Ahnaf/Arka

Tidak ada komentar: